Rabu, 08 Agustus 2012

PLN Dapat Tugas Bangun 30 PLTU 99% Buatan Dalam Negeri

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT PLN (Persero) juga membuat 30 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) diluar proyek 10.000 MW yang disebutnya Pembangkit Merah Putih karena banyak menggunakan komponen lokal.

Selama ini proyek 10.000 MW sebagian besar komponennya didatangkan dari China.

"Tadi Pak Dahlan minta PLN membangun PLTU yang seluruhnya buatan dalam negeri dengan menggandeng BUMN lainnya yang direncanakan sebanyak 30 PLTU," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji di Kantor Pertamina Pusat, Rabu (8/8/2012).

Dikatakan Nur, hampir 99% PLTU tersebut melibatkan BUMN. Hal ini lah yang membuat Dahlan menamakan proyek ini sebagai proyek merah putih.

"Seperti Turbinnya oleh NTP (PT Nusantara Turbin dan Propulsi), Generatornya dibuat oleh PT Pindad, Boilernya dibuat perusahaan swasta nasional (PT Barata Indonesia)," ujarnya.

Sementara itu untuk komponen baja, masih harus diimpor dari negara lain. "Sementara untuk berbagai komponen pembangkit dibuat di Indonesia, nanti ditunjuk pemenang EPC (Engineering, Procurement and Construction) itu dari BUMN Karya-Karya, belum ada penunjukkan jadi nanti ada tender, dan nantinya PLTU ini akan menjadi milik PLN sendiri," jelasnya.

Masing-masing PLTU tersebut berkapasitas di bawah 20 MW dikarenakan turbin pada pembangkitnya hanya mampu mencapai 20 MW.

"Salah satu PLTU yang akan dimulai pembangunannya yakni PLTU Timika 4x7 dan kita (PLN) sudah kontrak dan mulai dibangun pada September 2012 dengan memakan biaya sekitar US$ 1,2 juta x 28 MW atau US$ 33,6 juta," ungkapnya.

PLTU Timika sempat gagal dua kali dalam proses tender dikarenakan nilai proyek jauh lebih tinggi dari harga yang ditaksir PLN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar