Sabtu, 11 Agustus 2012

Obligasi PTPN Tunggu Tanda Tangan Menteri BUMN

JAKARTA - Rencana PT Perkebunan Nusantara III yang akan menerbitkan surat utang (obligasi) menunggu tanda tangan dari Menteri BUMN dan keputusan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tampaknya penandatanganan tersebut mengalami keterhambatan karena Menteri BUMN Dahlan Iskan sore ini akan bertolak ke tanah suci untuk melakukan umroh.


"Iya, Pak Dahlan nanti sore umroh, mudah-mudahan tandatangannya bisa diwakili oleh wakil menteri," ungkap Deputi Bidang Indutri Primer Kementerian BUMN M Zamkhani, usai Salat Jumat, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/8/2012).

Zamkhani mengatakan, obligasi ini bukan hanya untuk PTPN III, namun digunakan untuk seluruh PTPN. "Obligasi bukan untuk PTPN III saja tetapi seluruh PTPN, hanya saja dikoordinir oleh holding. Jadi nanti kalau holding sudah jadi, dia yang akan mengkoordinir," ungkap Zamkhani.

Seperti diberitakan sebelumnya, potensi yang akan diperoleh dari obligasi mencapai Rp10 triliun. Direktur Utama PTPN III Mega Nanda Daryono belum lama ini mengatakan telah berbicara dengan PT Danareksa (Persero) untuk segera merealisasikan hal ini.

"Ini sudah mulai berjalan, pemanfaatan dana tidak hanya dari perbankan tetapi dari lembaga keuangan lain," ujar Nanda beberapa waktu lalu.

Nanda memprediksi, pada triwulan akhir, obligasi segera diterbitkan setelah penetapan holding. Selain itu, Nanda menyebutkan, PTPN III saat ini sedang melakukan penelitian lahan-lahan di Sumatera Selatan dan Kalimantan untuk perluasan lahan PTPN.

Dia menjelaskan, saat ini PTPN III terfokus pada sawit, karet, dan tebu dan itu dijadikan prioritas di PTPN III. Karenanya, perolehan Obligasi Rp10 triliun nantinya akan digunakan untuk perluasan lahan, pengembangan pabrik gula, kelapa sawit dan peremajaan lainnya. 

"Pokoknya lahan mana yang terlihat berpotensi langsung kita maksimalkan," jelas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar