Sabtu, 11 Agustus 2012

Dahlan: Pengambilalihan Inalum Mandek


Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, banyak perusahaan asing dan lokal yang berminat membeli saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Namun, hingga saat ini pemerintah belum melepas Inalum secara langsung.
"Investor sudah banyak yang tertarik, tapi jangan bicara soal investor dulu. Sekarang kita ngomong bagaimana caranya negara bisa mengambil Inalum itu. Itu yang kita pikirkan," kata Dahlan selepas Rapat Koordinasi di Kementerian Perekonomian Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Rapat Perekonomian tentang Blok Cepu dan Aset Migas ini dilakukan di kantor Menteri Perekonomian sejak pukul 10.00 WIB. Rapat baru selesai pukul 12.30 WIB. Namun, Dahlan sama sekali enggan berkomentar terkait apa yang dibicarakan di dalam ruang rapat. "Intinya saya hanya menjadi pendengar saja. Lebih baik tanya yang lain," jelasnya.
Rapat ini dihadiri oleh Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri ESDM Jero Wacik, serta Menteri BUMN Dahlan Iskan. Sekadar catatan, kontrak kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam PT Inalum bakal berakhir pada Oktober tahun depan. Pemerintah pun sudah ancang-ancang mengambil alih 58,9 persen saham Inalum dari kepemilikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) dengan menyiapkan anggaran hingga Rp 7 triliun.
Hingga saat ini, pemerintah masih berkutat soal dana pembelian saham Inalum tersebut. Nantinya, setelah Inalum dikuasai pemerintah, baru Inalum dilelang oleh negara. "Siapa pun yang berani membayar dengan harga tinggi atau termahal, dialah yang berhak memiliki Inalum," tambahnya.
Hingga saat ini, Dahlan sudah kebanjiran pesanan untuk melepas Inalum. Investor yang berminat membeli Inalum adalah dari Jepang dan India. Sementara perusahaan lokal yang berminat membeli Inalum adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan BUMN, dan perusahaan swasta seperti PT Toba Bara Sejahtera. "Mereka tertarik membeli Inalum," tambahnya.
Salah satu investor yang ngebet membeli Inalum tersebut adalah NAA sendiri yang masih melobi untuk memperpanjang kontrak. Selain itu, National Aluminium Company (Nalco) yang merupakan produsen aluminium asal India juga menyatakan siap membeli saham Inalum.
Bahkan, Nalco kabarnya sudah melakukan presentasi di depan Pemerintah Indonesia mengenai rencana pengambilalihan Inalum tersebut. BL Bagra, pimpinan Nalco, mengakui perusahaannya memang berminat mengambil alih Inalum. Pihaknya kini tengah menunggu kabar dari Pemerintah Indonesia. "Apakah Indonesia akan menawarkan kami bagian saham atau memberikan lagi ke Jepang, kami tidak tahu," ujar Bagra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar